selamat datang peziarah digital
Spiritualitas di Zaman Algoritma: Nyari Makna Hidup Lewat TikTok?
Dulu, orang nyari makna hidup lewat meditasi, ibadah, atau diskusi filosofis yang dalam. Sekarang? Cukup buka TikTok atau YouTube! Ada "ustadz viral" yang bahas agama dalam 60 detik, "guru meditasi" ngajarin mindfulness lewat video singkat, dan motivator yang kasih wejangan instan. Tapi masalahnya, apakah ini masih
3/28/20252 min read
Dulu, orang nyari makna hidup lewat meditasi, ibadah, atau diskusi filosofis yang dalam. Sekarang? Cukup buka TikTok atau YouTube! Ada "ustaz viral" yang bahas agama dalam 60 detik, "guru meditasi" ngajarin mindfulness lewat video singkat, dan motivator yang kasih wejangan instan.
Tapi masalahnya, apakah ini masih spiritualitas yang asli? Atau kita cuma cari validasi dari algoritma yang ngasih apa yang mau kita denger? Kebenaran jadi sekadar konten yang dioptimasi buat engagement, bukan buat pemahaman yang mendalam.
Teknologi bukan cuma ngubah cara kita cari makna hidup, tapi juga ngubah cara keputusan besar diambil. AI sekarang udah dipake buat banyak hal: dari ngasih skor kredit, nentuin siapa yang layak dapet pinjaman, sampe milih siapa yang dapet kerja.
Masalahnya, gimana kalau AI itu bias? Misalnya, algoritma rekrutmen lebih milih kandidat dari kelompok tertentu karena data historisnya emang kayak gitu. Adil nggak? Atau kalau AI di media sosial lebih sering nyebarin berita yang provokatif karena itu lebih banyak yang like dan share, siapa yang harus tanggung jawab kalau akhirnya bikin konflik?
Supaya kita nggak dikendalikan teknologi, ada beberapa hal yang bisa kita lakuin:
Jadi Melek Digital
Apa yang lo liat di media sosial itu bukan realitas objektif. Itu cuma hasil kerja algoritma yang ngefilter informasi biar lo tetep betah scrolling. Makin sadar soal ini, makin kecil kemungkinan lo dimanipulasi.Aturan Main yang Jelas
Perusahaan teknologi harus lebih transparan soal cara kerja algoritma mereka. Jangan sampai algoritma ini malah ngebuat ketimpangan sosial makin parah.Jangan Lupa Spiritualitas yang Nyata
Nyari makna hidup dari internet boleh, tapi jangan lupa refleksi beneran. Kadang, lo butuh ngobrol sama diri sendiri, bukan cuma ngikutin tren spiritual yang lagi viral.AI Juga Butuh Etika
Pengembang AI harus mikirin moralitas dalam desain sistemnya. Jangan cuma fokus cuan, tapi juga tanggung jawab sosialnya.
Zaman algoritma emang ribet. Kita bisa aja kehilangan moralitas kalau nggak sadar bahwa keputusan kita banyak dipengaruhi oleh sistem yang nggak kita kendalikan. Tapi selama kita tetep kritis, sadar, dan nggak cuma jadi budak konten, kita masih bisa jadi manusia seutuhnya.
Eskatologi digital bukan sekadar soal akhir zaman atau kiamat teknologi, tapi soal gimana kita tetep bisa bertahan dan nyari makna hidup di tengah gempuran algoritma. So, lo mau jadi subjek yang ngambil keputusan, atau cuma jadi data yang digerakin sistem? 🚀
Disclaimer:
Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis yang lahir dari penalaran, renungan, pengalaman serta pengetahuan subjektif penulis. Interpretasi dan kesimpulan yang disajikan bersifat reflektif dan tidak dimaksudkan sebagai jawaban atau kebenaran. Silakan berbeda pendapat dan temukan makna tafsir versi dirimu sendiri